MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian cinta kasih
Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya dengan kata lain cinta yang mendalam itulah kasih dapat di wujudkan secara nyata. Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubugan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalh pengikat yang kokoh antara manusia denagn Tuhan-Nya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya. cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.Bagi setiap orang islam yang bertaqwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, pada Rasulullah, dan Berjihad di jalan Allah adalh merupakan cinta yang tidak ada duanya. Hal ini merupakan konsekwensi iman dan merupakan keharusan dalam islam. Bahkan itu pendorong utama di dalam menunjang tinggi agama.
B. Cinta menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang” seseorang mencintainya dirinya sendiri. Kadang” mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an :
– Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang mengembangkan dirinya dan mengaktualisasikan diri. Ia pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri. Kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW. Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini di imbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
– Cinta kepada sesama manusia
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
– Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang berkerja dalam melestarikan kasih saying, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuk keluarga. Dari keluarga tebentuk masyarakat dan bangsa.
Yang di serukan islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah, yaitu dengan perkawinan.
– Cinta kebapakan
Hubungan ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologi seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an di isyaratkan dalam kisah nabi Nuh as, betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih saying, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tengelam di telan ombak.Biasanya cinta kebapakan Nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberikannya pada mereka, demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.
– Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya.Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menunudukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesame manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
– Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul yang di utus Allah sebagai Rahmat bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat k-2 setelah cinta kepada Allah. Karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalm tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman kesesatan menuju cahaya petunjuk.
C. Kasih Sayang
Dalam kehidupan berumah tangga kasih saying merupakan kunci kebahagian. Kasih saying ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak di tuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
D. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang arti perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
E. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia.